Seorang manusia berkata " Sungguh Aku Menginginkannya "
Bismilahhirrohmannirrohim
Ikwah fatillah yang senantiasa di cintai Allah,Kali ini saya akan berbagi mengenai penjelasan bahwa Allah sungguh sangat mengetahui yang terbaik untuk HambaNya.
Pasti kalian sudah sangat sering mendengar Ucapan Ayat ini bukan yaitu Surah Al- Baqarah ayat 216 yang berbunyi :
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah : 216)
Kadang kita sebagai Seorang Khalifah yang di ciptakan di Bumi ini selalu mendahulukan apa yang kita Rasakan, apa yang kita mau dan apa yang kita inginkan, Dan lagi-lagi kita mengikuti alur yang sudah kita rasakan itu. Mulai dari melakukan sesuatu yang sudah jelas terlarang, Memaksakan sesuatu benar-benar melampaui batas kita sebagai seorang khalifah yang di ciptakan oleh Sang Maha Pencipta. dan pasti kalian sudah tau bukan bahwasannya Allah menurunkan begitu banyak ayat- ayat berserta penjelasannya mengenai bagaimana cara untuk kita menghargai kaehidupan yang telah di berikan ini. Begitu banyak Perintah, Perintah yang benar-benar harus kita pahami dengan Hati dan akal sehat kita, Perintah dan laranganlah yang sebenarnya benar-benar melindungi , membantu kita dalam memnata sebuah kehidupan ini . Hanya kita saja yang benar-benar kurang memahami Sebuah Cinta serta Kasih sayang yang Allah dan Nabi Muhamad Saw berikan kepada kita semua.
Aku ingin bertanya " Pernakah kalian mendengar atau membaca Sebuah Kisah Detik-detik Wafatnya Seorang Rasullaallah SAW. Jika kalian belum pernah mendengar atau membacanya kali ini aku akan berbagi kepada kalian Sedikit Kisah beliau yang amat sangat perlu kalian ketahui Betapa Besarnya Cinta beliau terhadap kita, dan untuk kalian yang sudah membaca dan mendengarnya, Mari kita membacanya untuk sekali lagi dan merungkannya dengan Jiwa kita sesungguhnya .
Dikisahkan pagi itu, meski langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbata memberikan petuah, "Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku"
Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang teduh menatap sahabatnya satu persatu. Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan napas dan tangisnya. Ustman menghela napas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam. syarat itu telah datang, saatnya sudah tiba. "Rasulullah akan meninggalkan kita semua," desah hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir usai menunaikan tugasnya di dunia.
Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan sigap menangkap Rasulullah yang limbung saat turun dari mimbar. Saat itu, seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu, kalau bisa. Matahari kian tinggi, tapi pintu Rasulullah masih tertutup. Sedang di dalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemahdengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurmayang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berserumengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya.Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk, "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah,"Siapakah itu wahai anakku?" "Tak tahulah aku ayah, sepertinya ia baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap putrinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Satu-satu bagian wajahnya seolah hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara,dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikatul maut" kata Rasulullah, Fatimah pun menahan ledakan tangisnya. Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tak ikut menyertai.
Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap diatas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini."Jibril, jelaskan apa hakku nanti dihadapan Allah? " tanya Rasululllahdengan suara yang amat lemah."Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu".
"Semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu" kata Jibril.Tapi itu ternyata tak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuhkecemasan. "Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya Jibril lagi."Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?""Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allahberfirman kepadaku: 'Kuharamkan surga bagi siapa saja, kecuali umatMuhammad telah berada didalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas.Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang."Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Lirih Rasulullah mengaduh.Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalamdan Jibril membuang muka. "Jijikkah kau melihatku, hingga kaupalingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu."Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, karena sakit yang tak tertahankan lagi. "Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku". Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi.
Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segeramendekatkan telinganya. "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku, peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah di antaramu."
Di luar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan. "Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku" Dan, pupuslah kembang hidup manusia mulia itu.
Apa yang kalian Rasakan.setelah membacanya, Mampukah kita seperti beliau, ? Renungilah walau hanya sebentar. Taukah kalian bahwasannya Nabi kita yaitu Nabi Muhamad SAW sangat menyanyagi kita, sangat menghkawatirkan kita , dan Nabi pun merasakan penderitaan kita, kedilemaan kita di bumi ini. Maka nya Rasul bertitip khutbah di hari akhirnya dia berada di bumi .
"Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua hal pada kalian, sunnah dan Al Qur'an. Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan bersama-sama masuk surga bersama aku"
Sudahkah kalian mengerti bahwa Rasulallah menginginkan kita untuk masuk Surga bersamanya .
Kembali kepada sebuah Rasa Keinginan, Bayak yang berkata bahwa Hidup ini tanpa Batas, dan banyak yang membenarkannya ( YA ) -YA- (YA) lagi dan lagi karna Nafsu ini yang tidak bisa kita jaga .
وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿﴾٣
Demi masa.
Sungguh, manusia berada dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran
Sungguh, manusia berada dalam kerugian
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran
Itulah kita Manusia yang selalu berada dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan saling menasehati untuk kesabaran. Sebab dari itu Allah memberikan Segala ayat yang berisi Perintah dan larangan yang benar" untuk melindungi kita dan menuntun kita menuju JannahNya dan bertemu dengannya .
Di kala apa yang benar-benar kita inginkan, kita pikirkan yang benar - benar terbaik untuk kita, Namun itu tak tercapai dan tak terwujud sesuai keingiinan kita, Sabar dan cobalah untuk mengertinya.
Bukankah di awal artikel ini kalian sudah membacanya, aku akan ulangi arti dari surah Al-Baqarah 261 : “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS. Al Baqarah : 216)
Percayalah Ikwah fatillah di balik semua yang Allah berikan kepada kita, Sungguh begitu banyak kebaikan yang akan kita rasakan, begitu banyak nikmat yang kita dapatkan. Dan katakan serta tanamkanlah di dalam jiwa kalian bahwa " Wama Indallahi Khair " yang berati " Apa yang ada di sisi Allah lebih baik " dan pahamilah kalimat itu .
Demikianlah mengenai artikel ini, artikel yang di buat di sela-sela kesibukan jam kerja . Semoga Allah senantiasa memberikan Rahmat dan Ridhanya untuk kita serta membimbing kita menuju JannahNya yang kita impi-impikan dan bertemu dengan NYA . Amin Ya Allah Ya Robbal Alamin
By writer : God Angle
Date :17 January 2018
Time :15:34
Date :17 January 2018
Time :15:34
Komentar
Posting Komentar